Menjadi guru introvert bukanlah sebuah aib ataupun dosa. Memang benar jikalau riuh suara di kelas bisa kuras energi seorang guru introvert. Namun, selamanya ada langkah untuk menyelesaikan masalah yang ada, terhitung agar tidak menjadi guru introvert di sekolah.
- Menjadi Diri Sendiri
Tips pertama, seorang guru introvert kudu selamanya yakin diri dengan diri sendiri dan tidak kudu mengikuti hal-hal yang dijalankan seorang ekstrovert. Berusaha menjadi orang lain cuma akan mengakibatkan guru introvert kehilangan jati diri dan justru kelelahan hingga stres. - Temukan Waktu untuk “Recharge” dan “Recovery”
Seperti yang udah dijelaskan, bahwa seorang introvert memperoleh energinya berasal dari di dalam diri. Untuk itu, guru introvert amat perlu sementara untuk recharge dan recovery energi setelah berada di dalam keadaan ramai. Guru introvert tidak kudu memaksakan diri untuk berinteraksi dengan banyak orang. Guru introvert bisa menggunakan sementara kosong dan mencari daerah sepi untuk recharge dan recovery energi. - Miliki Teman Curhat
Seseorang dengan kepribadian introvert cuma menghambat interaksi dengan banyak orang dan bukan artinya tidak bersedia membangun komunikasi dengan orang lain. Hanya saja, seorang introvert menghambat interaksinya, yakni terbatas pada satu, dua, atau lebih dari satu orang saja. Seorang guru introvert selamanya perlu kawan yang bisa dijadikan daerah bercerita dan berdiskusi andaikata tengah mengalami masalah. Hal ini kudu dijalankan agar guru introvert selamanya mendapat bantuan dan terhindar berasal dari stres. - Melakukan Tanggung Jawab yang Bisa Ditangani
Tugas seorang guru tidak terbatas pada kesibukan mengajar di di dalam kelas, melainkan terhitung mengikuti program-program yang dimiliki oleh sebuah lembaga. Tidak jarang guru memperoleh tanggung jawab lain selain mengemukakan materi pelajaran di kelas. Oleh karenanya, seorang guru kudu fleksibel di dalam jalankan tanggung jawab yang berbeda, seperti menjadi panitia suatu kegiatan.
Namun, jikalau tugas yang diberikan sebenarnya dianggap memberatkan, maka seorang guru amat boleh tidak melakukannya. Namun kudu disampaikan alasan tentang penolakan tersebut. Hal ini terutama diperuntukkan untuk guru introvert yang mungkin miliki masalah dengan ketidakpercayadirian dan pembawaan pemalu yang dimiliki. Meski begitu, perihal ini bukan menjadi alasan untuk lari berasal dari tanggung jawab.
- Bertindak sebagai Fasilitator
Di jaman yang serba canggih seperti sementara ini, udah bukan waktunya seorang guru mengemukakan materi cuma dengan metode ceramah di depan kelas. Saat ini seorang guru kudu bisa menjalankan berbagai peran, di mana tidak benar satunya adalah sebagai fasilitator.
Seorang guru bisa menyesuaikan kiat agar siswa bisa belajar tanpa kudu “disuapi” terus menerus oleh guru. Guru bisa mengakibatkan grup kecil dan berikan kesempatan siswa untuk belajar satu sama lain. Guru cuma kudu mengamati jalannya diskusi, berikan bantuan kepada grup yang membutuhkan, dan memberi tambahan umpan balik yang sesuai fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.
Hal ini cocok dijalankan seorang guru introvert, sebab akan kurangi potensi penat berlebihan akibat terus menerus cuap-cuap di depan siswa. Bagi siswa terhitung akan lebih menyenangkan sebab tidak cuma disuruh mengerjakan soal-soal tiap-tiap waktu.
Itulah 5 tips agar seorang guru tidak “introvert” sementara di sekolah. Semoga dengan tips di atas, guru selamanya puas menjalankan tugas sebagai seorang guru meskipun berkepribadian introvert.
Bagi bapak/ibu guru, sementara ini udah ada aplikasi ujian online, Ujione, yang bisa memudahkan kesibukan penilaian sehari-hari. Mulai berasal dari tugas, kuis, ulangan harian, PTS, PAS, dan masih banyak lagi, bisa dijalankan dengan gampang menggunakan Ujione. Fitur yang dihadirkan terhitung akan amat menunjang lancarnya pelaksanaan ujian. Tidak cuma itu, siswa terhitung bisa memperoleh pengalaman yang tidak sama di dalam mengerjakan ujian.